RUMAH SEBENARNYA

 

_pusviantari_

“Memangnya rumah selalu berbentuk bangunan?” Aku mengeluarkan ekspresi kebingungan saat membaca sebuah komentar pada laman live Instagram.

“Tidak juga, bisa berbentuk banyak hal!” Seruku menjelaskan sembari tersenyum karena memang benar, rumah tak selalu berbentuk bangunan.

“Kalian mau tau tidak apa bentuk rumah yang sebenarnya? Baiklah, aku ceritakan,” ujarku bersiap-siap untuk berceloteh panjang-lebar.

Dan dimulailah cerita tentang apa sebenarnya rumah dalam setiap tanda tanya.

Hari ini adalah hari proyek kurikulum merdeka yaitu P5 dengan tema bazar spenju, teman sekelas ku sepakat untuk membuat makanan dan minuman sendiri tanpa membeli.

Kami berkumpul di rumah teman yang paling dekat dengan sekolah — Ratna. Disana semua sudah siap, mulai dari bahan hingga peralatan untuk memasak lalu apa yang istimewa dari itu? Yang istimewa adalah sebuah canda tawa dalam memasak bersama. Tawa milik Dayu, tawa milik Yanti, senyum dari Komang, senyum dari Ayu, Canda dari Srianti, Canda dari Swinda, dan senyum menyimak dari Ripda, Ilma dan juga Zahra adalah keistimewaan.

Saat itu aku merasa bahwa yang disebut dengan rumah, saat kita merasa tenang dan bahagia, saat kita lupa akan segala masalah dan hanya tersenyum hingga tertawa terbahak-bahak dengan bebas.

“Ayok beli semuanya! Ayo! Woy, beli kagak lo!” Seru lantang Srianti yang awalnya ramah menjadi ngegas. Kami serentak tertawa saat Srianti bercanda dengan caranya, aneh bukan? Tetapi lucu.

Rumah bukan bangunan, rumah bukan tentang keluarga tetapi rumah tentang canda tawa dan rasa tenang dalam pertemanan.

“Pita! Please jangan suruh aku kerjain pr, aku malas,” ujarku saat Pita akan mulai berbicara, sudah hafal sekali apa yang akan ia bilang.

Namun, Pita malah terkekeh, “apa coba? Orang aku mau bilang kalau Haechan live.”

Dengan kaget aku memukul pelan lengan Pita dan dia hanya terkekeh gemas kemudian aku segera mengambil handphone dan memeriksa apakah Haechan benar-benar live seperti yang dikatakan.

Untung saja Haechan benar-benar live, “astaga! Haechan ganteng banget, fix jodohku!”

“w-o-w, orang Haechan jodohku,” Vina berujar yang ujungnya mendapat tabokan dari Vika.

“Semua idol juga bakalan kamu bilang jodohmu.”

“Halu dikit gak ngaruh,” ngelak Vina yang hanya mendapatkan nyinyiran dari Vika.

Sedangkan aku dan yang lain hanya tertawa melihat tingkah laku mereka yang kadang kompak, kadang akur, kadang beda pilihan, dan kadang bertengkar tetapi semuanya selalu berakhir dengan satu kata yaitu ‘maaf’.

Benar bukan? Rumah yang sebenarnya adalah pertemanan yang sehat, pertemanan yang tulus dan penuh rasa riang gembira.

“Happy birthday to you! Happy birthday to you! Dan selamat ulang tahun anak mama yang cantik, semoga panjang umur dan sehat selalu.” Donat yang disertai lilin diatasnya tersebut kini ada dihadapan ku, aku tatap semua orang yang tersenyum bahagia merayakan hari kelahiran ku.

“Tiup! Tiup! Tiup!” Seru adekku benar-benar tak sabaran hingga aku segera berdoa dan meniup lilin tersebut membuat suara tepuk tangan meriah terdengar.

Aku tersenyum bahagia karena aku dirayakan.

Rumah adalah pertemanan namun rumah pertama adalah keluarga, memang tak sedikit dari kita yang rumahnya telah hancur lebur dan hilang entah kemana namun yakinlah bahwa kita semua pernah dirayakan oleh keluarga tanpa kita sadari.

Hanya hal sederhana, seperti ucapan selamat dan semangat, pemberian hadiah atau uang sebagai nafkah, dan sebuah tempat untuk berlindung dan bersantai. Sederhana tetapi tak jarang disadari.

“Rumah adalah pertemanan, rumah adalah keluarga jadi yang sebenarnya rumah apa?” Sebuah komentar kembali ku bacakan setelah aku bercerita panjang-lebar, masih menjadi tanda tanya bagi mereka apa sebenarnya rumah.

Aku tersenyum tenang, “Rumah berbentuk apa saja yang memberi kamu ketenangan dan rasa bahagia, bila tidak kamu rasakan maka itu bukan rumah.”

Rumah Sebenarnya - Karya Ni Putu Pusviantari VIII.E SMPN 7 Mataram

Pembina Literasi Digital : Ummul Karyati, S.Pd

Support "Media Center Spenju"

Ikuti informasi seputar pendidikan melalui kanal berikut:

Instagram : smpn7 Mataram_

Facebook : Spenju Times

YouTube : SMPN 7 Mataram Official

Blogger : smp7mat.blogspot.com