Sabtu, 18 Mei 2024

RENJANA UNTUK NARAPATIKU

RENJANA UNTUK NARAPATIKU

'Karya Siswi Spenju (tak terucap dalam gelap)'


Karung besar yang berat jatuh kedalam lautan biru gelap, seekor lumba-lumba muncul dari pelukan lautan, satunya lagi menghampiri sohibnya. Nelayan berburu ikan-ikan, satu dua ekor ikan berhasil kabur dari jala nelayan, kini ikan itu sudah sebesar perahu nelayan. Percayakah kalian itu? 

Harmoni tembang lautan menyapu indra pendengar, suara riuh-riang menghiasi subuh itu, para pekerja, nelayan, pedagang, serta warga pesisir memulai hari. Arunika muncul dari ufuk timur, memaku nanar padanya. Jam yang gelap dan jahat berakhir, dia selalu muncul untuk menjadi yang paling bersinar. Sebagian tak bisa melihat indahnya, mereka terlalu malas untuk melihat lebih dalam dirinya. 

Arung duduk dibawah pohon mangga yang menjulang besar, manik matanya menatap kearah utara, rambut hitamnya bergerak mengikuti goyangan angin, kulit putihnya terpapar sinar manis mentari, dia seperti lautan saat Arunika terjadi, begitu indah dan tak banyak yang memandangnya dengan mata hati. Teman seumurnya, bermain juga bercanda dengan banyak mawar, hanya dia yang menjauh agar tak terkena duri. Dari barat, arah yang tak dia lihat, Badai mengintainya dengan tatapan penuh kagum seketika ingin menjadi Bidadari untuk Arung. 

“Rung, aku cinta kamu.” Badai takut, malu, dan resah, segera setelah berucap seluruh yang berkaitan tentang Arung ia bisukan. Kapan? Kapan Badai merasa seperti ini? Bagaimana? Bagaimana bisa yang terkenal tak tahu malu, meluluh-lantahkan segala di depannya, menerobos apapun yang menghalanginya, bagaimana bisa kini ia penuh malu dan ragu?

Mereka merenggang seperti epilog tanpa prolog, Badai berharap Arunika memberkatinya. Hidupnya penuh gelap dan seram, selamanya ia merasa takut dikeliling kabut asap yang menyesakan, dia ingin berjalan dalam dekapan Pertiwi tanpa ragu, tanpa takut, ingin pendengarannya dipenuhi kicauan burung riang yang semanis mata kucing bukan suara berisik penuh maki untuknya, ingin merasakan hangatnya matahari yang lembut dan damai bukan rasa malu penuh khawatir yang mempertaruhkan kejernihannya. Dia selalu dituntut menjadi Badai yang selalu kita kenal, berbisa dan menyesatkan.

Naas, nasib Badai selalu mencerminkan dirinya.. merusak tapi akan berakhir walau kerusakan itu hanya akan diberikan plester luka tak berobat. Mungkin ia berfikir semuanya telah berakhir dikala dunia luluh lantah olehnya namun rasa dungu yang membelenggu tak kunjung melepaskan belenggunya. Dia masih menikmati matahari terbit sebagai puncak dari rindunya seolah ia sedang memuja keindahan Arunika lewat manik kagumnya, ia akan selalu memuja Arunika walaupun keindahan itu tak abadi sebab Arunika akan berganti menjadi Sandhyakala yang artinya malam yang gelap dan jahat kembali mengingatkannya dengan dunia penuh ular. Sang Kala perlahan mulai muak, ia mengubah Badai menjadi Purnama, Arunika yang menjadi Aditya, dan Arung menjadi Maheswara. Hingga semua melangkah menuju jalan yang berbeda, Maheswara akan selalu melihat rakyatnya bagaikan Aditya untuk mereka, sedangkan Purnama akan melihat Aditya sebagai sumber cahayanya. 

Purnama yang masih menjadi satu dengan kegelapan dikelilingi awan hitam yang pekat, merintih dan selalu mengumpat atas segalanya, melepaskan kendalinya hingga akhirnya digembala oleh Sang Chandra. Sang Hyang Chandra menyaksikan kegundahan Purnamanya walau cemburu ia tetap membantu kasihnya agar setidaknya bisa mendapatkan impiannya walaupun nantinya Purnama akan tetap menjadi milik malam dan miliknya. 

“Dari! Tunggu!” Dari berlari dalam padang bunga melati kesukaannya dari belakang Arung mengejarnya dengan senyum yang selalu dirindukannya. 

“Kamu lama, Rung!” Arung mendengar teriakan Dari mempercepat lajunya saat ketika lengan Dari digapainya sekilas senyum manis kembali merekah, Dari selalu suka dan rindu senyuman manis Arung.

“Ri.. jangan pergi pakai selendang ajaibmu ya?” Saat berucap Arung menggenggam lembut lengan Dari, ia menuntun Dari duduk di tepi laut dengan pohon disisi kanannya, ada kekhawatiran Arung disetiap bait ucapannya. 

“Kamu fikir aku Bidadari istrinya Jaka Tarub apa ya?” Dari duduk bersender dengan pohon didekatnya, ia tersenyum puas saat mendengar kekhawatiran dari Arung, ada rasa gemas dalam hatinya saat Arung berucap.

“Bukan Bidadarinya Jaka Tarub, tapi Bidadarinya..” Gelap. Purnama terbangun, ada rasa yang hilang dalam hatinya.. hanya mimpi yang terlalu indah untuk menjadi sebuah kenyataan untuk Purnama yang berharap menjadi Bidadari untuk Maheswara. Triasih ditepi lautan dengan berkat dari Arunika mungkin terlalu liar bahkan untuk separuh jiwa dari Badai sendiri.

Purnama meredup dan menghilang, bersembunyi dibalik bintang-bintang. Mengenang segalanya tentang Pertiwi yang berpindah dalam manik nanarnya. Kupu-kupu yang mencari bunga mengingatkannya tentang kenangannya empat tahun lalu. Ingatkah kamu? 

“Angin darat hanya mengantar nelayan pergi, bukan pulang. Apa aku bisa kembali bersama angin laut untuk berjumpa denganmu?”

----------------------------------------------------------

Pembina Literasi Digital : Ummul Karyati, S.Pd dan Ahmad Kadafi, S.Si

Support "Media Center Spenju"

Ikuti informasi seputar SMPN 7 Mataram melalui kanal berikut:

Instagram : smpn7mataram_

Facebook : Spenju Times

YouTube : SMPN 7 Mataram Official

TikTok : smpn7mataram_

Saluran WhatsApp : Spenju Times

Blogger : smp7mat.blogspot.com


Jumat, 10 Mei 2024

Guru Pendidikan


_Ni Putu Pusviantari_


Nilai bukan segalanya, tapi segalanya akan butuh nilai.

Pendidikan bersembunyi di lebatnya kabut malam ini.

Tak ada yang peduli.

Sebagian tertawa bodoh membanggakan diri, menghina yang sedang menjadi penompang bangsa.


Pendidikan diremehkan, dijadikan candaan seolah angin lewat yang tak berguna. 

Pahlawan bersedih diatas awan, perang diatas buku pendidikan.

Apakah ada harganya?


Ki Hajar Dewantara berseru dengan lantang, anak muda harus menjadi pemimpin bangsa.

Ini bukan tuntunan tetapi cara untuk membanggakan.


Beberapa anak muda bertekad berlari menggunakan sepatu berduri, mencoba melewati tantangan demi masa depan negeri.

Para guru di belakang mendorong jauh dirinya,  mencoba menjadi tumpangan para murid yang tercinta.

Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Di depan tauladan, di tengah motivasi, di belakang dorongan dukungan.


Pendidikan maju di depan dengan barisan guru yang teladan di belakang, para murid yang membara jiwa semangatnya akan menjadikan bangsa Indonesia berkualitas dan maju dimata dunia.


Selamat hari pendidikan nasional untuk kita semua.


Karya Ni Putu Pusviantari, Kelas VIII.E
Pembina Literasi Digital Spenju : Ummul Karyati, S.Pd - Ahmad Kadafi, S.Si
Support "Media Center Spenju"


Ikuti informasi seputar pendidikan melalui kanal berikut:

Instagram : smpn7 Mataram_

Facebook : Spenju Times

YouTube : SMPN 7 Mataram Official

TikTok : SMPN 7 Mataram_

Blogger : smp7mat.blogspot.com

Kamis, 02 Mei 2024

Pensi Spenju 'BABAD TANAQ SASAK' Ramaikan Peringatan Hardiknas 2024

*dokumentasi tim media center spenju

2 Mei, Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) sebagai penghormatan terhadap peran penting pendidikan dalam pembangunan bangsa. Hari ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga momentum untuk merefleksikan pencapaian, tantangan, dan masa depan pendidikan di Indonesia. Hari Pendidikan Nasional diperingati untuk menghormati kelahiran Ki Hadjar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi anak-anak pribumi. Ki Hadjar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889 dan memainkan peran kunci dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi semua anak-anak Indonesia, tanpa memandang suku, agama, atau status sosial.

Hardiknas kali ini mengusung tema 'Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar'. Siswa-siswi SMPN 7 Mataram  menampilkan berbagai pentas seni (pensi) kolaborasi lintas generasi 'Babad Tanaq Sasak' pada momen Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024 di SMPN 7 Mataram, pada Kamis (2/5/2024).

Dalam acara pensi ini yang bertindak selaku host adalah Ibu Ni Made Lami Wijati, M.Pd dan Ibu Erny Yuliansari, S.Pd,. GR, acara ini dibuka oleh Kepala SMPN 7 Mataram Bapak Imam Purwanto, S.Pd kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan Tembang Sasaq Subhanalle yang disuguhkan oleh Bapak I Komang Sugiata, S.Ag (Pak Mangku), Bapak Lalu Wiraja, S.PdI (Miq Ajouq), Bapak Faesal Gunawan, S.Pd,. GR (Pak Ical Boling),  kemudian dilanjutkan dengan penampilan Tari Oncer lebih dari 50 Siswi SMPN 7 Mataram, pertunjukan Musik Tradisional Sasak yakni Gendang Beleq dilanjutkan Musikalisasi Puisi (Puisi Bahasa Sasak, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia), kemudian penampilan dari ekstrakurikuler Spenju English Club dengan menampilkan orator yang bersemangat menggunakan Bahasa Inggris kemudian dilanjutkan penampilan seni Pantomim oleh 2 siswa yang telah meraih juara 1 pada ajang FLS2N Tingkat Kota Mataram Tahun 2024, kemudian penampilan penyanyi lagu sasak hingga pertunjukan Seni Hadrah yang menghibur pada rangkaian acara tersebut.

'Kepala SMPN 7 Mataram - Bapak Imam Purwanto, S.Pd'

Dalam sambutannya, Kepala SMPN 7 Mataram Bapak Imam Purwanto, S.Pd. Sangat mengapresiasi atas penampilan pentas seni yang disuguhkan dengan berkolaborasi lintas generasi baik guru maupun para siswa-siswi SMPN 7 Mataram dalam Peringatan Hardiknas 2024 serta tak lupa beliau menyampaikan ucapan terimakasih untuk semua yang terlibat dalam kegiatan ini.

Beliau mengatakan, tantangan dunia pendidikan kedepan semakin besar, bagaimana para orang tua dan guru dapat menyiapkan para generasi muda untuk siap menghadapi dunia nyata maupun dunia digital.

"Kita harus menghargai bahwa anak-anak kita punya kehebatan di bidangnya masing-masing, dan tugas kita bagaimana kita mau memfasilitasi bakat-bakat mereka supaya terasah, memiliki nilai, dan supaya bisa menjadi pegangan bagi mereka untuk kemandirian mereka di masa yang akan datang," tambahnya.

Pelaksanaan Peringatan Hardiknas Tahun 2024 juga turut dihadiri Bapak/Ibu Guru berserta 1.350 siswa/siswi SMPN 7 Mataram. (AK).


kuti informasi seputar SMPN 7 Mataram melalui kanal berikut:

Instagram : smpn7mataram_

Facebook : Spenju Times

YouTube : SMPN 7 Mataram Official

TikTok : smpn7mataram_

Saluran WhatsApp : Spenju Times

Blogger : smp7mat.blogspot.com

School Tour MPLS SMPN 7 Mataram

School Tour MPLS SMPN 7 Mataram 1. Siapa nama kepala sekolah, Kasubag Tata Usaha, Wakil Kepala Sekolah dan Kepala Perpustakaan Spenju? 2. Ka...